Makalah Lingustik Arab
Selasa, 09 April 2019
Add Comment
Makalah Lingustik Arab
LATAR BELAKANG
Dlam tugas kita sehari-hri, entah
sebagai guru bahasa, sebagai penerjemah, sebagai pengarang, sebagai penyusun
kamus, sebagai wartawan/ sebagai apapun yang berkenaan dngan bahasa, tentu kita
akan menghadapi masalah-maslah linguistik, atau yang berkaitan dngan
linguistik. Tanpa pengetahuan yang memadai mengenai linguistik mungkin kita
akan kesulitan dalam melaksanakan tugas, tetapi jika kita memahami
masalah-masalah linguistik, kita akan mendapat kemudahan dalam melaksanakan
tugas tersebut.
Linguistik berasal dari bahasa latin yaitu
lingua yang berarti adalah ‘bahasa’.
Dalam bahasa perancis ada dua istilah, yaitu langue dan langage dengan makna
yang berbeda. Sedangkan langageberarti bahasa secara umum, seperti dalam
ungkapan “Manusia
punya bahasa sedangkan binatang tidak”. istilah langue & langage bahasa Prancis masih pnya istilah
lain mengenai bahasa yaitu parole. Parole adalah bahasa dalam wujudnya yang
nyata, yang konkret, yaitu yang berupa ujaran, yang diucapkan anggota masyarakat
dalam kegiatan sehari-hari. Linguistik modern mengkaji konstruksi bahasa dari
beberapa aspek, yaitu (1) fonetik-fonologi, (2) morfologi, (3) sintaksis, dan
(4) semantik.
Salah satu kajian linguistik adalah
Morfologi yang didalamnya membahas mengenai perubahan kata. Dalam bahasa Arab,
morfologi merupakan ‘ilm
al-sharf, dimana di dalamnya banyak membahas tentang perubahan-perubahan kata
dari satu kata menjadi sejumlah kata yang mempunyai arti tersendiri. Dalam
kajian morfologi, terdapat poin-poin yang menjelaskan lebih rinci tentang
morfologi itu sendiri, seperti objek kajian morfologi, proses morfologi,
hubunganmorfologi dengan ilmu-ilmu tata bahasa lalainnya, serta morfologi
dalam bahasa arab itu sendiri.
BAB II
PEMBAHASAN
Metode morfologi dan metode sistematis
metode morfologi dan sistematis
merupakan dua aliran yang termasuk dalam kajian linguistik kontemporer yang
dimulai dengan membandingkan
keduanya melalui metode tradisional yang dilanjutkan untuk penanganan topik ini.
Kami meringkas
pembicaraan dari Prof. John b . Z Carroll , bahwa penyajian masalah yang paling
jelas dan paling sederhana apa yg ditemukan dalam hal tersebut.
Prof.
Carol mengemukakan bahwa Metode konvensional
yang digunakan dalam penelitian ini ialah melakukan verifikasi terhadap
bagaian-bagian kata yang berbeda,(isim, fiil dll ) dengan memperhatikan setiap perubahan yang timbul secara tiba-tiba
dari segi bentuk dalam kondisi tata bahasa yang berbeda , dan menggambarkan
aturan bentuk-bentuk dalam kalimat
lengkap sesuai dengan ( makna ) kalimat-kalimat tersebut .
Dan pada setiap
bagian dari kalam mempunyai fungsi yg spesifik :kalimat isim contohnya,
menunjukkan sesuatu atau terkadang
seseorang, fi’il-fi’il menunjukkan
peristiwa atau lebih rincinya menunjukan pada bentuk-bentuk.
Metode ini
teruji keabsahannya saat diterapkan pada bahasa-bahasa dari rumpun hindia-eropa
tetapi metode ini membutuhkan perubahan
yang cukup signifikan ketika diterapkan pada bahasa-bahasa tertentu yang
strukturnya berbeda. Perbedaan yang signifikan dari bentuk umum struktur bahasa
indo-eropa. Disamping itu, metode ini
menyebabkan banyak pencampuran dan mendapatkan hasil yang tidak konsisten
ketika diterapkan pada bahasa asing seperti bahasa Inggris adapun visualisasi yg khusus dengan menggunakan fi’il misalnya , harus diubah ketika mempelajari bahasa Inggris
sehingga apakah siswa terlihat dalam apa yang disebut (( tindakan link )) seperti kata be (mnjadi),
seem atau melihat dari jenis2 yg lain dari fi’il-fi’il
seperti hit (memukul), make (mmbuat)
atau happen (trjadi) jika kita tidak dapat mempertimbangkan setiap fi’il2 ini yg menunjukkan ((kejadian2))? sebagaimana bahwa fi’il2 ini tidak selalu terletak pda posisi yang sama dalam kombinasi
kalimat . Kesalahan dasar pda metode tradisional dalam morfologi dan sistem
(nazhm), bahwasanya prinsip2 yang berdiri di atasnya sebagai tambahan
kehati-hatian yg ditambah dengan analisis logis menjadi beberapa bagian (
kelompok ) atas dasar makna yg telah menyebabkan mnjadi pengetahuan hasil
analisis yg sebelumnya.[1]
Ilmu
bahasa modern telah sukses memperdaya orientasi intelektual dalam analisis
objektifitas bahasa. Para linguis kesulitan berhadapan dengan bahasa dalam
membuat penguraian, akan tetapi poko metode yang baru menjadi kokoh. Ilmu
linguistik memulai analisisnya dengan menyampaikan ke bahasa yang dipelajarinya
(fonem), setelah itu mencari ketukan dalam membagi kata-kata yang logis ke
dalam satu bentuk. Dan setiap satu bentuk terdiri dari kumpulan fonem dan akan
membangun kumpulan-kumpulan yang besar dari fonem yang banyak yang di impor ke
dalam materi yang akan diteliti, akan tetapi tidak mampu menentukan setiap
kumpulan yang aktualil dalam bahasa, mungkin sebagian kumpulan ini dibentuk
dari satu keterbatasan dan memulai kesatuan selanjutnya. Dari Hadan Al-Hadi,
dalam setiap bagian bahasa khusus (format) dari maknanya memberikan penyampaian
ke batas-batas diantara kalimat. Contohnya Kalimat dalam bahasa inggris yang
khusus dibatasi dari sandaran dan tingkatan suara yang terbuka, mengenai
pengklasipikasi yang lain berkenaan dengan penyesuaian suara. Linguistik mampu
menemukan susunan klasipikasi selain dari fakta-fakta yang membatasi sesuatu yang
dinamai bahasa khusus (morfem). Dan ini definisi morfen dari Buluh dan Tarjar
(mereka dari pakar linguistik sekolah Amerika, definisi keduanya saling beda
pendapat yang mengatakannya dari pandaris):
Morfem
merupakan bentuk, entah itu terikat maupun bebas, dan tak mungkin terbagi pada
bentuk yang lebih kecil lagi. Begitu
juga kata play, person, dan man itu terdiri dari satu morfem. Sedangkan kata
Personal, manly, dan played terdiri dari morfem terikat yakni al, ly, dan
ed. Metode-metode yang membahas dan merubah
morfem-morfem dalam susunan sintax yang bermacam dikenal dengan Morfology.
Menurut Charles
S pierce : syntax adalah salah satu kajian linguistik yang terdiri dari metode atau bentuk yang membatasi makna khusus dengan
struktur makna. Makna struktural bahasa ialah makna-makna yang mengandung model
dari susunan dan pemilhan bagian bentuk dalam perbandingan makna lexical.
Telah dijelaskan pada petunjuk pendekatan morfologi dan pendekatan
nadzom, dimana keduanya meliputi kajian lingustik yang dimulai dengan
membandingkan keduanya dengan cara mengikuti apa yang ada pada materi keduanya.
Kemudian kami mengambil penjelasan
tertentu dari kedua pendekatan modern tersebut dengan aspek akurasi
didalamnya.
Dan kami akan meringkas ucapan-ucapan dari prof. John b. Carol
bahwa permasalahan dalam masalah ini lebih jelas dan sederhana apa yang
ditemukan dalam masalah tersebut.
prof.carol berkata: bahwa pendekatan tradisional yang digunakanpada
kajian morfologi dan nadzom merupakan verifikasi dari pembagian kalam yang
berbeda (isim,fiil,dst) dan catatan perubahan yang timbul didalamnya secara
teknis dalam bentuk gramatikal yang berbeda-beda. Karakteristik susunan
bentuknya sempurna dan ma’nanya juga sempurna/susunan bentuk-bentuk kalimatnya
lengap sesuai dengan makna kalimat tersebut.
Dan kaidah-kaidah dari setiap bagian dari bagian fungsi spesifik
kalam: isim menunjukan pada benda atau
orang, sedangkan fiil menunjukan perkataan atau sifat yang menunjukan
kmodel/kaifiyat.
Metode ini terbukti keabsahannya ketika diterapkan pada bahasa
Indonesia atau Eropa, Namun memerlukan modifikasi besar ketika diterapkan pada
bahasa tertentu yang strukturnya berbeda. Perbedaan nampak dari model umum
struktur bahasa Indonesia atau Eropa. Memang, metode ini menimbulkan banyak
kebingungan serta hasil yang tidak konsisten ketika diterapkan pada bahasa
asing seperti bahasa Inggris, Maka visualisasinya telah khusus, misalnya harus
diubah ketika mempelajari bahasa Inggris serta mempertimbangkan apakah
penelitian terlihat yang disebut “Kisah Link”, seperti “be” atau “seem”, atau
terlihat dalam jenis-jenis yang paling efektif seperti “hit”, “make”, atau
“happen”, hal ini tidak dapat dianggap segala-galanya berfungsi pada
“kegiatan”, Selain itu bahwa tindakan ini tidak selalu jatuh pada subjek yang
sama dalam kalimat kombinasi. Kesalahan dasar metode tradisional dalam pendekatan morfologi dan pendekatan
nadhom adalah prinsip-prinsip yang selain itu perhatian analisis yang
sangat logis menjadi beberapa bagian (= kelompok) atas dasar makna telah menyebabkan
untuk mengetahui hasil analisis terlebih dahulu.
Formalitas
Analisis/ Pengkajian Tata Bahasa Kontemporer. Kebanyakan ahli bahasa zaman
sekarang memendang tata bahasa atau penelitian tata bahasa harus bersifat
formal jika ingin dinyatakan sebagai descriptive linguistics (penjelasan
bahasa). Tampak perbedaan baik berdasarkan landasan teori ataupun berdasarkan
deskripsi kebahasaan tertentu serta pengkajiannya/analisisnya.
Mr.
Rubenz mengemukakan prinsip-prinsip atau langkah-langkah pengkajian tata bahasa
sebagai bagian dari ilmu bahasa pada umumnya. Yang terpenting dari analisis
tata bahasa adalah terbebas dalam artian ikatan-ikatan tata bahasa yang
terbebas dari sandaran yang bersifat umum sehingga menjadi bagian yang
digunakan untuk “makna”. Tetapi,
ukuran-ukuran formal tetap, dalam artian masih mengacu pada pengkajian tata
bahasa dan dari laporan-laporan penelitian. Apa yang menyebabkan hilangnya
ukuran tetap tentang “makana” dalam
pengkajian tata bahasa? Arti kata makna berasal dari kata yang kurang tepat
dalam bahasa Arab. Atas dasar penafsiran ini, “makna” dinyatakan sebagai segala seuatu
yang diucapkan lewat bahasa .
Kesimpulannya
“makna” merupakan
unsur dari berbagai perbandingan yang ditafsirkan berdasarkan cara
pemakaiannya, keterkaitannya/hubungan dengan unsur kebahasaan yang lain, tema/
isi materi, juga kaitannya dengan aspek diluar kebahasaan seperti kepribadian/
karakteristik pembicara dan lawan bicara serta seluruh kondisi percakapan.
Setelah
memilih morfem-morfem dari studi linguistik dengan studi cara di mana terdiri
dari morfem-morfem dalam lirik , dan cara-cara yang mengubah morfem-morfem
dalam struktur gramatikal yang berbeda , penelitian ini dikenal sebagai
morfologi . Kemudian mengambil dalam studi sistem (telah dijelaskan sebelumnya)
Mr
Fries mengatakan : bahwa beberapa bahasa terdiri dari sarana ( gambar ) yang
menentukan makna struktur.
0 Response to "Makalah Lingustik Arab"
Posting Komentar