Sastra Arab Masa Islam
Minggu, 14 April 2019
Add Comment
Sastra Arab Masa Islam
1.
Sastra
Arab Masa Islam
Bangsa arab mempunyai nilai sastra
tinggi, terutama perhatian mereka tercurahkan pada ttradisi berpuisi yang
berkembang subur di masa jahiliah. Islam datang dalam kependudukan bangsa arab
membawa kemajuaan secara totalitas, baik bidang
pendidikan, kehidupan social, sastra, budaya, terutama bidang bahasa mereka.
Pada masa jahiliah sangat sulit untuk mempoisisikan keadaan pendidikan bangsa
arab saat itu, di karnakan masalah pendidikan ditanggung langsung oleh
keluarganya masing-masing, setiap anak mendapat pendidikan langsung dari ibu
atau ayah mereka. Beda halnya dengan islam pada masa itu Rasululah Saw sudah
memperhatikan pendidikan terutama memberatas buta huruf yang melanda bangsa
arab yakni dengan memberikan pendidikan baca tulis kepada anak-anak muslim bagi
para tawanan perang badar yang tidak mampu menebus diri dengan membayar
sejumlah harta yang ditentukan agar masing-masing dari meraka mendapatkan
kemerdekaan. Dalam bidang social banyak sekali perubahan yang dilakukan untuk
mendobrak kebudayaan jahiliah yang miskin akan peradaban.
Islam datang memberikan cahaya kehidupan
yang terang bagi bangsa arab terdahulu. Banyak sekali perubahan-perubahan yang
ditawarkan islam dalam menata kehidupan bangsa arab secara global terutama
dalam bidang bahasa yang mempunyai pengaruh besar didalamnya al -Quran sebagai
kitab suci umat islam dan hadist nabi yang mempunyai posisi penting saat
wafatnya nabi sebagai jalan keehidupan kedua.
Peran kepemimpinan rasullah bersama
khalafaurasidin di bawah panji islam telah membawa bangsa arab kedalam bangsa
yang mempunyai peradaban tinggi. Bangsa arab sudah di beri pengarahan mengenai
konsep pendidikan, dalam bidang bahasa bangsa arab mendapatkan sumbangsih
banyak pembendaharaan kata dalam al-Quran belum lagi konstribusi tambahan
keilmuan keilmuan bahasa seperti ilmu nahwu, sharaf, ilmu qiroah dan
sebagainya. Disampimg itu dalam bidang sastra islam memberi arahan kepada
bangsa arab saat itu khususnya para penyair supaya sastra ditempatkan pada
porsinya yang tepat, yakni untuk berdakwah, meenyeru kepada kebaikan dan
menghilangkan fanatisme suku dengan puisi fkhr dan hija’ yang selalu
membanggakan diri dan menghina orang lain.
2.
Pengaruh
al-Quran
Ketika orang yunani mengklaim bahwa ilmu
filsafat merupakan mukjizat tuhan tang diberikan kepadanya, maka bangsa arab
mempunyai bahasa arab sebagai mukjizat yang tuhan berikan. Bahasa arab
mempunyai nilai citra rasa yang tinggi dan sangat sulit untuk dicari
tandingannya. Ketika melihat struktur dan gaya bahasanya , bahasa arab
mempunyai keunggulan dengan bahasa yang ada dimuka bumi ini. Bahasa arab juga
merupakan bahasa dunia yang masih bertahan sampai saat ini yang berasal dari
rumpun bahasa semitik sebagai bahasa tertua didunia. Bahasa arab menjadi salah
satu bahasa yang memiliki peradaban tinggi karena salah satunya merupakan
bahasa al-Quran dan mendapat pengaruh besar dari kitab suci umat islam tersebut
baik dari segi struktur, style dan pembendaharaan kata. Disamping itu al-Quraan
memiliki nilai sastra tinggi yang menyebabkan kitab ini enak didengar kalau
dibaca oleeh siapa saja.
Al-Quran merupakan kitab bahasa dan
sastra terbesar hingga saat ini. pada masa turunya kitab ini banyak sekali kaum
intelektual dan bangsawan arab yang masuk islam dikarnakan terperdaya oleh
struktur bahasanya, keindahan uslubnya, retorika, dan ijaznya membuat bangsa
arab takjub. Tidak hanya itu para penyair yang selalu memuja syair-syairnya dan
dianggap ulama saat itu pun tersihir dan meninggalkan syairnya. Disebabkan
ketakjubanya terhadap al-Quran, banyak sekali penyair meninggalkan syairnya,
berhenti dari propesinya sebagai penyair dan berpindah untuk membaca Quran dan
menghafalkannya. Kejadian ini terjadi pada labid bin rabia’h seorang penyair
dari nasab mua’laqot yang dating kepada rasul untuk masuk islam bahkan karena keseriusannya
masuk islam dan memplajari al-Quran ia enggan untuk bersyair lagi.
Al-Quran mempinyai konstribusi besar
terhadap pengmbangan dan penyebaran bahasa arab. Al-Quran merupakan pemersatu
lahjah-lahjah arab dalam lahjah Quraish. Juga qquran menjaga bahasa arab dari
keruksakan, kemusnahan, dan menjadikan kekekalan bahsa arab. Tidak hanya itu
quran juga menjadi media penyebarab bahasa arab keseluruh duni terutama pada
daerah-daerah taklukan pasukan muslimin. Yang lebih penting lagi dari itu semua
al –Quran menjadi sumber inspirasi bagi lahirnya ilmu-ilmu bahasa dan sastra
arab seperti; ilmu nahwu, shorof, ilmu lugoh, tafsir, Qiroah, ilmu uslub,
balagoh dan sebagainya. Dengan lahirnya ilmu-ilmu tersebut bahasa rab menjadi
lebih baik, mempunyai struktur dan sitematika yang jelas, terhindar dari
kruksakan lahn, terutama berbaur dengan dialek azam dan perkawinan campur
(mawali).
Bahasa dan sastra alquran menjadi
popular, membumi dan memasyarakat diseeluruh kabilah arab terutama pada
daerah-daerah yang telah dimasuki islam. Ketika mereka membacakan puisi-puisi
dan berorasi politik masyarakat saat itu sangat terpengaruh olehnya. Dengan
demikian bahasa al-Quran saat itu telh mempengaruhi bangsa arab secara
totalitas dalam kehidupan mereka sehari hari. Disamping itu bahasa alquran
telah membudidayakan masyarakat saat itu dan menjadi bahasa mashur untuk
berkomunikasi dan berinteraksi diantara mereka. Dan ketika berkarya sastra
imajinasi merekapun sangat terilhami olehnya.
3.
Perkembangan
Puisi pada masa islam
Pandangan kaum orientalis yang menyatakan
bahwa islam telah membawa keterpur ukan terhadap laju perkembangan sastra arab
pada masa jahiliah, terutama genre puisi tidak berkembang malahan terkikis oleh
adanya pengaruh quran dan hadist itu semua pandangan yang sangat berlebihan.
Islam pada waktu itu hanya mengarahkan sastra terutama genre puisi dan para
penyair kepada maksud dan cara yang baik untuk mempromosikan kebajikan,
kearifan dan kemulyaan sesuai dengan koridor islam. Melihat puisi saat itu
sebagai media yang baik untuk mempromosikan itu semua maka islam membatasi
karya puisi dan karya sastra yang lainnya demi tujuan dakwah dan untuk kebaikan
bersama..
Islam mem bolehkan genre puisi seperti
madh yang ditunjukan untuk memuji kepada allah dan rasulnya, amsal yang
mengandung pribahasa yang baik, puisi hikmah yang merupakan puisi nasehat untuk
menyeru kepada kebaikan ataupun khutbah-khutbah yang mempunyai nilai moralitas
tinggi. Disamping itu islam memandang buruk apabila puisi digunakan sebagai
ajang saling mencela (puisi hija’) dan membanggakan diri (puisi fakher) dan
menggembor hawa nafsu yang cendrung mnimbulkan permusuhan dan keruksakan.
Nabi Muhammad Saw mempunyai perhatian
besar terhadap genre sastra puisi, ia sangat memuji puisi-puisi labid maupun umayah
ibn abi salt yang menyeru pada moralitas, berbuat amal ma’ruf dan berbuat baik
walaupun kepada orang non muslim. tidak hanya itu nabi menyuruh
sahabat-sahabtnya yang ahli dalam bersyair untuk membela islam dengan
karya-karyanya, melihat pada saat itu berperang tidah hanya menggunakan pedang
tetapi besilat lidah dengan puisi sering dilakukan untuk memberi
kecaman-kecaman pada musuh mereka masing masing. Maka lahirlah hasn bin sabit,
kaab bin malik dan Abdullah bin ruwah sebagai penyair yang membela islam dengan
karya-karyanya karena bagi mereka yang membela islam dengan senjata itu sudah
banyak sedangkan yang membela islam dengan lisannya (puisi) sangat sedikit.
Umar bin khatob menganjurkan kepada
anak-anak muslim untuk belajar puisi supaya menguasai bahsa arab dengan baik ,
begitu juga kepada orang-orang azam yang baru masuk islam dan belum memahami
benar bahasa arab untuk belajar berpuisi jika ingin menguasai bahasa arab
dengan baik.
Ibnu abbas seorang ahli tafsir dari
kalangan sahabat menganjurkan kepada umat muslim untuk belajar syair arab
karena dalam memahami makna teks dan konteks al-Quran dapat dirujuk pada
puisi-puisi pra islam. Bahkan para khulafaurashidin sering membaca puisi untuk
menyeru umat berbuat kebaikan atau memotivasi pasukannya ketika berperang.
Bahkan muawiyah bin abu sofyan pernah berkata belajarlah puisi-puisi arab
karena itu merupakan peningggaln nenek moyang kita.
Puisi pada masa islam menjadi sarana
komunikasi yang baik dalam setiap aspek kehidupan masyarakat saat itu. Mengingat
tradisi puisi bangsa arab sangat mengakar pada masa jahiliah, maka pada masa
islam puisi dijadikan saran dakwah bagi para penyair islam untuk membela agama
allah dan berjihad dijalanNya. Disamping itu puisi juga dijadikan sarana untuk
beribadah yang ni dengan memberi pepatah (puisi hikmah) dan peribahasa (amsal)
yang baik kepada oranglain juga memuji allah dan rasulnya, para kholfah, ulama
atau tokoh yang mempunyai kedudukan penting dalam islam.
Sedangkan pada masa daulah umayah dan
Abbasiah puisi mengalami pergeseran yang sangat jauh dengan masa rasuluah dan
khulafaurasidin yakni budaya hedonism pada masa jahiliah muncul kembali,
fanatisme suku sangat tinggi dan para penyair dijadikan alat oleh penguasa
untuk mngukuhkan kekuasaannya, maka tidak aneh setiap daulah mempunyai penyair
istananya masing-masing dan mempunyai forum tersendiri untuk membacakan
puisi-puisi di istananya.
0 Response to "Sastra Arab Masa Islam"
Posting Komentar