Seekor Singa dan Duri (Terjemah الأسد و الشوكة)

Seekor Singa dan Duri

Terjemah  الأسد و الشوكة :

          Sebuah cerita di bangsa Roma, dahulu kala ada seorang penggembala kambing yang sedang menggembalakan kambingnya. Namun, kambingnya itu berlarian dan ternyata ada seekor singa datang dan mau menerkam si penggembala tersebut. Ia pun pasrah, namun ia heran sang singa hanya diam dan ia melihat kaki singa tersebut, ia pun mengambil duri yang tertancap di kaki singa.

            Beberapa tahun kemudian bangs aroma memperluas kekuasaannya dengan peperangan menjajah Negara-negara lain dan sampailah di negara Egypt, negara si penggembala tadi, ia dan kawan-kawannya tertawan oleh pasukan Roma, tentara Roma menyiksa dan mendzolimi penggembala itu beserta tawanan lainny, hingga akhirnya mereka disuruh untuk saling membunuh satu sama lain. Namun, penggembala itu menolak karena, ia dan tawanan lainnya adalah saudara, mana mungkin mereka saling membunuh?

            Hari yang tak diingankanpun tiba, para tawanan saling bertanding untuk saling membunuh didepan ribuan masyarakat Roma yang berlangsung di Colloseum sampai giliran si penggembala tadi, namun ia masih dalam pendiriannya dan akhirnya ia dihadapkan dengan seekor singa, sang rajapun dengan gagahnya mengumumkan tontonan yang satu ini, si penggembala berdiri  seorang diri di tengah lapangan seekor singa meraung sangat keras dan langsung berlari ketengah lapangan seakan-akan mau menerkam penggembala tersebut. Namun, seketika itu singa hanya terdiam saja dan penggembala itu keheranan mengapa ia tak memakannya??? Si penggembala akhirnya ingat pada kejadian beberapa tahun silam, dan ternyata singa yang adad dihadapannya ialah singa yang pernah ditolongnya.

            Sang rajapun keheranan, dan menyuruh pasukan untuk mengeluarkan singa-singa yang lainnya, namun singa yang pertama melawan singa-singa yang lainnya untuk tidak melukai penggembala tersebut, dan singa-singa itu berlarian masuk kembali ke kandang Karena tekut pada singa yang satu ini.

            Dan rajapun geram, ia memrintahkan tentaranya untuk memanah dan membunuh mereka berdua. Namun, secara berangsur-angsur para pengunjung di colloseum menolaknya, dan seremoak seluruh masyarkat menolaknya, dan rajapun malu, kemudian ia mebatalkan pembunuhan tersebut, dan akhirnya si penggembala tadi dan singa bebas hidup dengan selamat.

Share this post